Menyeimbangkan Dunia Kuliah dan Pesantren
aku mau cerita dulu, jadi aku adalah seorang mahasiswa semester 2 dari salah satu universitas umum swasta di indonesia. Bukan hanya menjadi seorang mahasiswa namun di sini aku juga seorang santri yang sedang menempuh hafalan Alquran. Tidak sedikit orang yang menanyakan hal "kenapa sih harus masuk pesantren? kan bisa kos? kan klu pesantren ngga bisa maksimal kuliahnya, karena di pesantren banyak kegiatan?" dan tentunya masih banyak pertanyaan lainnya mengenai "kenapa harus pesanren?". Dan sini aku akan membahasnya.
Kenapa harus pesantren? Jawabannya cukup simpel yaitu ingin mendapat berkah atau barokah dari seorang guru/ulama'/abah kyai. jika diperpanjang ada beberapa alasan kenapa aku harus masuk pesantren.
1. Karena aku ingin meneruskan hafalan al-quran ku, aku tidak cukup yakin dengan prestasi akademik yang aku miliki maka dari itu aku mengimbanginya dengan hafalan al quran. selain untuk mengimbangi, menghafalkan al-quran tentunya banyak sekali manfaat yang diperoleh. kalau kalian kepo apa manfaatnya bisa langsung cek di youtube hehe
2. Karena jarak antara kampus dan rumah yang jauh sehingga mau tidak mau aku harus masuk pesantren. lalu kenapa ngga kos aja? ya jawabnnya klu di kos aku tidak yakin jika diriku bisa istiqomah beribadah beda dengan pesantren yang tentunya sudah ada peraturan dan kegiatan sehingga akan terjamin ibadah dan tentunya poin utamanya adalah dapat ilmu agama.
3. Ingin mencoba keluar dari zona nyaman. FYI aku kuliah di universitas umum swasta yang dimana ada berbagai macam bentuk orang yang aku temui, mulai dari ada yang beda agama, ada yang ngga pake kerudung, ada yang pake jilbab tapi pakaiannya ketat, ada yang pake baju syar'i dan lainnya. lalu aku masuk pesantren, yang dimana aku bertemu dengan orang yang mashaallah ilmu agamanya tentang nahwu,shorof dan lain sebagainya udah dikatakan pinter banget apalagi mereka rata - rata lulusan dari pondok pesantren ternama. aku pernah merasa dimana satu ruangan aku merasa yang paling bodoh sebab ketika abah kyai nge tes tentang ilmu nahwu shorof mereka semua yang lulusan pesantren semuanya bisa jawab dengan dalil yang hafalannya udah di luar kepala sedangkan aku cuman bisa diem dan mendengarkan apa yang mereka katakan. tapi ngga papa karena di sini aku belajar jadi yang semulanya aku belom bisa baca kitab alhamdulillah ketika di pesantren perlahan aku mulai bisa baca kitab.
4. Ingin belajar ilmu agama yang lebih dalam lagi, sebab ketika aku di pesantren mindset aku mulai berubah. salah satunya adalah mindset tentang mencari ilmu, dulu aku berfikir aku harus dapet nilai bagus. jadi ketika aku dapet nilai yang kurang memuaskan aku langsung nangis bahkan kecewa sama diri aku sendiri jadi yang selalu aku utamain adalah nilai bagus, klu sekarang ketika aku ngaji kitab hikam a'thoiyyah karangan ibn a'thoiyyah mindset aku berubah karena dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa kita kuliah, sekolah tujuannya mencari ilmu atas dasar perintah Allah. dan tujuan utama dan pertama adalah mencari ridhonya Allah. jika Allah udah ridho insyaallah apapun yang diinginkan akan dikasih sama Allah.
5. Belajar tirakat atau istilah lain dalam bahasa jawa "wani rekoso" atau dalam bahasa indonesia berani berjuang. Berjuang dalam artian makan seadanya, kondisi tempat seadanya, tidur secukupnya, kondisi dimana semuanya terbatas dan harus mengikuti aturan pesantren, namun insyaallah bentuk dari tirakat ini akan membuahkan hasil di waktu yang menurut Allah baik. Abah kyai saya said "Jadilah beda maka kamu akan dikenal" ya mungkin salah satunya menjadi beda di kampus dan pesantren. FYI di kelas aku adalah satu- satunya orang yang berada di lingkungan pesantren. Dan ketika di pesantren aku adalah satu-satunya orang yang kuliah di kampus berbeda, Universitas umum. Sedangkan teman-teman di pesantrenku semunaya kuliah di Universitas Negeri Islam.
oke...next sekarang kita bahas bagaimana mengatur waktu, menyeimbangkan antara dunia kuliah dan pesantren?
Cara bagi waktu ala clarisa yaitu dalam waktu pagi sampe sore rinciannya adalah dari
1. pukul (07.00-15.00) itu hanya fokus untuk kuliah artinya jika ada tugas langsung dikerjain atau dicicil jika belom selesai bisa lanjut malamnya.
2. pukul (15.00 - 23.00) full untuk memurojaah hafalan al-quran, nambah hafalan dan ngaji kitab atau kegiatan pesantren atau biasanya juga aku tambah ngerjain tugas atau nulis blog dan laiinnya.
3. sebelum tidur juga aku sempetin buat baca buku, buku apapun itu bisa buku tentang kuliah atau lainnya...klu aku biasanya buku tentang keuangan dan bisnis.
3. pukul (03.30) biasanya aku gunain untuk sholat tahajjud dan nambah hafalan al-quran (tapi ini jarang si sebenernya masih diusahaka untuk istiqomah) ada tips juga untuk memperkuat hafalan alquran adalah ketika kita sholat tahjjud jadi bacaannya yang kita pake adalah hafalan yang udah kita setorkan ke guru kita.
4. pukul (06.00-07.00) ada setoran hafalan. namun ketika aku ada kuliah jam 7 aku bisa maju dulu abis itu ijin untuk kuliah.
Jadi kesimpulannya adalah ketika kita mengejar akhirat, insyaallah dunia akan dapat.
terimakasih.....semoga bermanfaat
wassalamualikum wr.wb
instagram : @clarisa-bela
Masyaaaa allaaaahhh bukdee
BalasHapus