Apa Sih yang Kita Kejar dari Dunia?
Di tengah kesibukan dan tuntutan hidup, pernahkah kita berhenti sejenak untuk bertanya kepada diri sendiri, "Sebenarnya, apa yang aku kejar dari dunia ini?" Apakah harta? Jabatan? Pengakuan dari orang lain? Atau mungkin sekadar kehidupan yang terasa nyaman dan tanpa masalah?
Pertanyaan ini terdengar sederhana, tetapi jawabannya
bisa membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang hidup. Banyak orang
terjebak dalam rutinitas tanpa benar-benar tahu ke mana mereka sedang menuju.
Kita bangun pagi, bekerja atau belajar, berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan, tetapi di ujung hari, ada perasaan kosong yang tidak bisa
dijelaskan.
Lalu, apa sebenarnya yang sedang kita cari?
1. Dunia yang
Tak Pernah Memberi Kepuasan
Salah satu sifat alami manusia adalah tidak pernah
merasa cukup. Ketika kita mencapai satu tujuan, kita merasa puas sejenak,
tetapi kemudian muncul keinginan baru yang lebih besar. Seperti lingkaran tanpa
ujung, kita terus berlari mengejar sesuatu yang kita anggap akan membawa
kebahagiaan.
Dulu kita ingin lulus sekolah dengan nilai bagus,
sekarang kita mengejar gelar yang lebih tinggi.
Dulu kita ingin mendapatkan pekerjaan yang mapan,
sekarang kita menginginkan jabatan lebih tinggi.
Dulu kita merasa cukup dengan apa yang dimiliki, sekarang
kita ingin lebih banyak harta, lebih banyak pengakuan.
Akhirnya, kita terjebak dalam perlombaan yang tidak
ada akhirnya. Kita pikir, “Nanti kalau aku sudah sukses, aku pasti akan
bahagia.” Tapi setelah sukses, ternyata kebahagiaan itu tidak bertahan lama.
Kita ingin lebih, lebih, dan lebih.
Apakah ini yang benar-benar kita cari?
2. Kebahagiaan yang Semu
Jika kita jujur pada diri sendiri, kita akan menyadari
bahwa banyak hal yang kita kejar sebenarnya hanya memberikan kebahagiaan
sementara. Harta bisa membuat kita senang, tetapi tidak bisa membeli
ketenangan. Jabatan bisa memberi kebanggaan, tetapi juga bisa menambah beban
dan tanggung jawab yang melelahkan. Popularitas bisa memberikan pengakuan,
tetapi juga bisa membuat kita kehilangan privasi dan merasa terjebak dalam
ekspektasi orang lain. Ada orang yang kaya raya tetapi merasa kesepian. Ada
yang terkenal tetapi justru merasa terasing dari kehidupan yang sederhana. Ada
yang sudah mencapai semua yang diimpikan, tetapi tetap merasa ada sesuatu yang
kurang. Kita sering kali berpikir bahwa jika kita memiliki “sesuatu”, kita akan
bahagia. Tetapi saat kita benar-benar mendapatkannya, kita justru sadar bahwa
kebahagiaan itu tidak seperti yang kita bayangkan. Lalu, kalau dunia ini tidak
pernah memberi kepuasan yang hakiki, apa yang sebenarnya layak untuk dikejar?
3. Apa yang
Seharusnya Kita Kejar?
Jika kita sadar
bahwa dunia ini sementara dan tidak akan pernah bisa memberi kepuasan yang
benar-benar abadi, maka kita perlu mengubah cara berpikir kita tentang hidup.
a. Ketenangan
Hati
Kita sering sibuk mengejar sesuatu di luar diri kita,
tetapi lupa bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri sendiri. Ketenangan
hati lebih berharga daripada harta melimpah.
Coba perhatikan
orang-orang yang hidup sederhana tetapi tampak bahagia. Mereka mungkin tidak
punya banyak harta, tetapi mereka memiliki sesuatu yang lebih berharga: rasa
syukur, kebersahajaan, dan kedamaian batin. Sebaliknya, orang yang hanya mengejar dunia sering kali justru merasa
cemas dan tidak tenang. Mereka takut kehilangan harta, takut kalah bersaing, takut tidak
diakui. Jadi, apakah kita benar-benar ingin terus
hidup dalam ketakutan seperti ini?
b. Kualitas Diri dan Kebermanfaatan
Kesuksesan sejati bukan hanya tentang seberapa banyak
yang kita miliki, tetapi seberapa banyak kita berkembang dan memberi manfaat
bagi orang lain. Apakah kita menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana? Apakah
kehadiran kita membawa kebaikan bagi orang lain? Apakah kita menjalani hidup
dengan makna, bukan sekadar mengejar kesenangan sesaat? Ada pepatah yang
mengatakan, “Kita akan lebih bahagia saat memberi daripada menerima.” Ketika kita
fokus pada apa yang bisa kita berikan, bukan hanya apa yang bisa kita dapatkan,
hidup terasa lebih bermakna.
c. Kehidupan
Akhirat yang Kekal
Jika dunia ini
hanya sementara, maka mengejar sesuatu yang lebih kekal adalah pilihan yang
lebih bijak. Kita sering lupa bahwa dunia ini hanyalah perjalanan singkat
sebelum kehidupan yang sebenarnya. Jika kita hanya sibuk mengejar hal-hal
duniawi tanpa mempersiapkan diri untuk kehidupan setelahnya, bukankah itu sama
seperti seseorang yang sibuk membangun rumah di tempat yang akan segera
ditinggalkan? Apa gunanya memiliki segalanya di dunia ini jika akhirnya kita
kehilangan sesuatu yang lebih berharga?
4. Hidup dengan
Tujuan yang Benar
Pada akhirnya,
pertanyaan “Apa yang kita kejar dari dunia?” adalah pertanyaan tentang tujuan
hidup. Apakah kita hanya ingin memenuhi ambisi pribadi? Atau kita ingin
menjalani hidup dengan makna yang lebih besar? Hidup yang bermakna bukan
tentang berapa banyak yang kita kumpulkan, tetapi tentang bagaimana kita
menjalani hari-hari kita. Jika kita mengejar dunia, dunia akan terus
membuat kita merasa kurang. Jika kita mengejar ketenangan, kebaikan, dan
keberkahan, hidup akan terasa lebih ringan. Jika kita mengejar akhirat, dunia
pun akan mengikuti dengan sendirinya. Jadi, mari kita renungkan, Apakah yang
kita kejar selama ini benar-benar bernilai, atau hanya sekadar bayangan yang
terus menghilang? Lebih baik mengejar sesuatu yang abadi, daripada terus berlari
mengejar sesuatu yang tidak pernah cukup.
sekian, terimakasih dan sampai jumpa kembali.
salam, clarisa
Komentar
Posting Komentar